Kamis, 15 Juni 2017

pemikiran sartre


Jean Paul Sartre, Tokoh Jean Paul Sartre tergolong tokoh muda dalam aliran eksistensialisme. Lahir pada tahun 1905 dan wafat pada tahun 1980. Sartre meungkap pandangan filosofisnya dalam eksistensialisme dengan menyatakan bahwasanya eksistensi lebih dahulu daripada esensi. Sartre juga menyatakan bahwasanya hanya orang mati yang yang bisa dinilai karakteristinya. Sementara manusia hidup adalah sebuah individu yang bebas tetapi bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya.

Sartre yang dikenal juga mengikuti pikiran pikiran Friedrich Nietzsche menyampaikan dua masalah pokok dalam eksistensialisme. Tentang manusia dan tentang kebebasan.

Manusia dinyatakan sebagai makhluk bebas dan memiliki keinginan. Manusia yang bebas adalah manusia yang memiliki kebebasan untuk melakukan apa saja dan bebas memilih tanggung jawab yang di inginkannya. Manusia dipandangan harus melakukan sesuatu ari kemampuan-nnya sendiri, karena tidak ada kekuatan luar yang akan membantu Inilah yang menyebabkan Sartre tidak meyakini adanya tuhan karena, semua berasal dari dalam diri sendiri. Kemudia kekurangan manusia hanyalah bagaimana membentuk sebuah kepribadian yang sesuai dengan kondisi.

Kebebasan dalam pemikiran Sartre, dijelasakan sebagai bagian penting dari manusia. Kebebasan ini ditandai dengan adanya rasa cemas. Ketika ke-tak-adaan rasa cemas, maka tidak akan hadir sebuah kebebasan. Sebab dengan rasa cemas inilah manusia akan bergerak. Dengan kebebasan akan dicapai sebuah kondisi masyarakat tanpa kelas kelas. Senada dengan yang disampaikan Marx, namun dalam hal ini Sartre menambahkan bahwasanya setelah kebutuhan tak hanya terbatas pada pangan sandang dan papan. Sementara Marx menyatakan semua dipengaruhi oleh produksi. Kebutuhan manusia selalu meningkat hingga pada sebuah filsafat yang bertujuan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Lebih lengkap mengenai Sartre ini bisa dibaca pada artikel terkait




































http://sejarahmatematika1.blogspot.co.id/2016/09/aliran-filsafat-eksistesialisme.html










Tidak ada komentar:

Posting Komentar